Pamanku Kesalahanku

Ditampar Ayah Sendiri 



Ditampar Ayah Sendiri 

0Mata semua orang beralih ke Xie Xize. Lelaki itu berjalan menghampiri Mo Yangyang sambil merentangkan tangan di depan Mo Yangyang.      

Kali ini Mo Yangyang merespon cepat. Ia langsung mengulurkan tangan untuk menggapai tangan Xie Xize.      

Di bawah lampu kristal, keduanya berdiri bergandengan tangan, seperti dua sejoli!     

Melihat mereka berdua, kata tercepat yang muncul di benak setiap orang adalah… 'pasangan sehidup semati!'     

Xie Xize berjanji untuk membantu Jinchuan menaklukkan virus super baru, juga berjanji untuk membangun rantai industri biofarmasi yang lengkap dan tercanggih di Jinchuan!     

Syaratnya adalah, ia menginginkan tanah itu!     

Lucunya adalah keinginan He Xinyue. Tanah itu sudah "diinginkan" oleh seseorang, tetapi dia terus berjuang mendapatkannya.      

Dan benar saja, ia merasa yakin bahwa dirinya telah menandatangani kontrak dengan toko-toko itu untuk dijual kepadanya.     

Namun kenyataannya, saat ini ia malah dipermalukan oleh Mo Yangyang. Wajahnya serasa ditampar kencang hingga bengkak!     

He Xinyue merasa, semua orang saat ini sedang menertawainya.     

Selama menjalani hidup seumur hidupnya, He Xinyue selalu merasa bahwa dirinya memiliki aura kemenangan. Ia sudah memiliki latar belakang keluarga yang baik, pikiran yang cerdas, dan bahkan wajah yang cantik.      

Tidak hanya itu, dirinya juga menjadi seorang perempuan yang bisa dengan mudah mendapatkan hal-hal yang diinginkan dan berguna bagi banyak orang.      

Walau demikian, He Xinyue sudah diabaikan oleh Xie Xize dan diejek oleh Mo Yangyang, juga dibuat hampir muntah darah akibat kelakuan ayahnya dengan Zhang Meixue. Untungnya, ia masih mampu menahan itu semua.      

Akan tetapi sekarang, kepercayaan diri dan martabatnya telah diinjak sepenuhnya. Bahkan, dirinya serasa tidak bisa bangkit lagi seperti semula.      

He Xinyue pun hanya bisa menatap lelaki yang paling dicintainya. Lelaki itu sangat melindungi Mo Yangyang, memberinya reputasi, memberinya kasih sayang, juga memberinya semua tanah yang telah didapatkannya dengan susah payah.     

He Xinyue mengepalkan telapak tangannya dengan erat. Luka di telapak tangannya terbuka lagi, sehingga darah perlahan mengalir keluar.     

Ia pun bertanya dengan mata merah, "Dokter Xie, aku ingin bertanya. Anda memberinya sebidang tanah yang begitu penting, tetapi apa yang bisa dilakukannya? Apakah dirinya akan terus membuka restoran?"     

Xie Xize menjawab dengan ringan, "Tanah itu milik istriku. Apa yang ingin dilakukannya tergantung pada suasana hatinya. Bahkan, dia bisa menanam sayuran selama merasa gembira!"     

Mo Yangyang berusaha keras untuk tidak terlihat rendah diri. Lagi pula mengelola sebidang tanah yang begitu luas di tangannya, tentu dirinya merasakan banyak tekanan!     

He Wenhao awalnya berpikir bahwa He Xinyue akan membuat reputasi keluarganya bagus. Namun sialnya, belum juga membuat reputasi keluarganya bagus, reputasi Keluarga He malah dihancurkan. Apalagi, semua orang kelas atas di Jinchuan ada di sini hari ini!     

Zhang Meixue menatap wajah He Wenhao yang terlihat marah.     

Ia membuka mulut, ingin menenangkan, tetapi… pada akhirnya dirinya tidak bicara apapun.      

He Wenhao pun meninggalkannya dan melangkah pergi.      

Bibir Zhang Meixue sedikit berkedut dan perlahan mengikuti.     

He Xinyue dengan enggan bertanya, "Doktor Xie, aku sangat ingin bertanya mengenai maksud Anda melakukan ini. Apakah ini hanya masalah pribadi saja? Renovasi kota tua adalah perihal memberi manfaat bagi orang-orang di seluruh kota, dan itu membutuhkan partisipasi perusahaan besar, bukan untuk sebuah restoran milik seorang perempuan yang tidak tahu apa-apa."     

Kemudian Xie Xize menoleh dan bertanya, "Dan Direktur Li, bukankah di awal kita semua sudah setuju? Kenapa, sekarang Anda tidak mengatakan sepatah katapun? Sekarang, tanah ini telah diberikan kepada orang lain, Anda harus memberi saya penjelasan... Ah!!!"     

He Xinyue tiba-tiba berteriak, menyusul suara "Plak!!!" yang renyah. Pipinya ditampar dengan kencang!     

Ternyata He Wenhao yang menamparnya. Ia pun langsung memperingatkan, "Diam. Masih saja kamu tidak pergi. Jangan permalukan aku di sini!"     

Akibat tamparan itu, kaki He Xinyue tidak stabil sehingga dirinya terjatuh ke lantai. Ia menutupi wajahnya sambil menatap He Wenhao dengan tidak percaya!     

Ia pun berteriak, dengan air mata yang jatuh bertetesan, "Ayah…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.